Dialog Tafsir Feminis: Bedah Buku Dorong Mahasiswa Kritis terhadap Penafsiran Al-Qur'an

Rabu, 15 Oktober 2025

Diakses: 60

Bagikan:

Upaya memperkaya wacana tafsir Al-Qur'an dari perspektif keadilan gender mengemuka dalam Bedah Buku berjudul Kritik atas Penafsiran Al-Qur’an Feminis Muslim yang digelar Program Studi (Prodi) Ilmu Alqur'an dan Tafsir (IAT) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo, Rabu (8/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Pascasarjana untuk peserta putra dan di Gedung B1.03 untuk peserta putri ini menghadirkan langsung penulis buku, Prof. Dr. Aksin Wijaya, S.H., M. Ag., sebagai narasumber utama, dengan Dr. Ahmad Sahidah, akademisi dan pengamat tafsir kontemporer, bertindak sebagai moderator.

Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB tersebut dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan pemerhati kajian tafsir dari berbagai program studi. Diskusi berjalan interaktif, menampilkan dialog akademik yang hidup antara narasumber dan peserta. Kehadiran langsung penulis buku memberi nuansa reflektif sekaligus kritis terhadap wacana tafsir feminis yang belakangan berkembang di berbagai kalangan akademisi Muslim.

Dalam paparannya, narasumber menjelaskan latar belakang penulisan buku, termasuk keresahan ilmiah terhadap dominasi tafsir feminis yang dinilai sering melampaui batas metodologis dalam menafsirkan teks-teks Al-Qur’an. Ia menguraikan pendekatan kritik hermeneutik yang digunakan untuk meninjau ulang dasar-dasar penafsiran feminis, seraya menekankan pentingnya keseimbangan antara teks dan konteks sosial dalam studi tafsir.

Menurutnya, pemikiran feminis dalam Islam tidak bisa diabaikan begitu saja karena muncul dari pengalaman historis ketimpangan peran perempuan dalam masyarakat. Namun, setiap upaya membaca Al-Qur’an dari perspektif tertentu tetap harus berpijak pada kaidah metodologis yang kuat, agar tidak terjebak pada ideologisasi tafsir. “Kritik bukan berarti penolakan, tetapi proses menempatkan kembali makna Al-Qur’an dalam ruang yang proporsional,” ujarnya dalam sesi diskusi.

Ahmad Sahidah selaku moderator memantik dialog dengan mengajukan pertanyaan seputar batas antara reinterpretasi dan dekonstruksi dalam penafsiran feminis. Diskusi pun mengalir dengan sejumlah tanggapan kritis dari peserta, terutama terkait relevansi isu gender dalam kerangka tafsir kontemporer.

Salah satu peserta, Ahmad Syarifudin, mahasiswa semester V Prodi IAT FAI UNUJA, mengaku kegiatan ini membuka cakrawala baru dalam memahami dinamika tafsir Al-Qur'an. “Penjelasan narasumber sangat sistematis dan menambah pemahaman kami tentang bagaimana kritik ilmiah terhadap tafsir feminis dilakukan tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman,” ujarnya.

Senada dengan itu, Layyinatun Nasihah, mahasiswa semester III, menuturkan bahwa kegiatan ini mendorongnya untuk lebih berani membaca karya-karya tafsir modern. “Isu gender sering dianggap tabu di lingkungan pesantren, padahal memahami perspektif feminis bisa memperkaya cara pandang terhadap keadilan dalam Islam,” katanya.

Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UNUJA, Abd. Basid, M.Th.I., menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai, forum akademik seperti ini penting untuk menumbuhkan nalar kritis mahasiswa dalam menghadapi keragaman penafsiran. “Kajian tafsir kini tidak hanya berbicara soal benar dan salah, tetapi juga tentang relevansi dan kemaslahatan. Karena itu, mahasiswa perlu dibekali kemampuan berpikir metodologis dan kontekstual,” ujarnya.

Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada narasumber dan moderator serta sesi foto bersama. Di balik suasana akademik yang hangat, kegiatan ini memperlihatkan semangat baru kalangan mahasiswa dalam merespons isu-isu kontemporer Islam, khususnya terkait relasi gender dan tafsir keagamaan.

Dengan terselenggaranya seminar ini, Universitas Nurul Jadid menegaskan perannya sebagai ruang intelektual yang terbuka terhadap perbedaan pandangan dan siap melahirkan generasi penafsir Al-Qur’an yang ilmiah, kritis, dan berorientasi pada keadilan sosial.

Pewarta: Siti Afifah
Editor: Basid

Jl. PP Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67291

+628883078899
fai@unuja.ac.id
© 2023 UNIVERSITAS NURUL JADID