Fakultas Agama Islam
FAI
Sabtu, 18 Oktober 2025
Diakses: 135
Mentari Kamis, 16 Oktober 2025, menjadi saksi berkumpulnya calon mufassir muda di Gedung B3.06 Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo. Dengan wajah penuh semangat, mereka memulai perjalanan intelektual dalam kegiatan TAFASSIRU (Ta’arruf Mahasiswa Tafsir UNUJA) — tradisi ilmiah tahunan yang diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Alqur'an dan Tafsir (IAT) Fakultas Agama Islam (FAI) UNUJA dan bukan sekadar pengenalan kampus, melainkan penyalaan api cinta terhadap ilmu tafsir dan Al-Qur’an.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 15.30 WIB ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru Prodi IAT FAI UNUJA untuk mengenal jati diri keilmuan mereka: menjadi penjaga makna Al-Qur’an melalui pena dan pemikiran. Lebih dari sekadar orientasi, TAFASSIRU juga berfungsi sebagai wadah matrikulasi dasar bagi mahasiswa baru IAT UNUJA. Empat aspek utama diperkenalkan, yakni keprodian, kepustakaan, keorganisasian, dan kealumnian. Keprodian disampaikan oleh Ketua Prodi IAT Abd Basid, M.Th.I., kepustakaan oleh Amalia Herlina, S.IIP., M.MT., selaku Kepala UPT Perpustakaan UNUJA, keorganisasian oleh Hoiruddin, Ketua Wilayah Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir-Hadis Indonesia (FKMTHI) Jawa Timur, dan kealumnian oleh Abd Fatah, M.Ag., salah satu alumni berprestasi IAT UNUJA. Melalui empat matrikulasi ini, mahasiswa baru diperkenalkan pada fondasi akademik dan ekosistem keilmuan tafsir yang akan mereka jalani selama studi.
Mengusung tema Jil Qur’ani Wa’in (Generasi Al-Qur’an yang Sadar dan Berilmu), kegiatan tersebut menghadirkan para narasumber yang memadukan semangat keilmuan, kolaborasi, dan refleksi historis. Dalam sesi pertama, Abd Basid, M.Th.I., selaku Ketua Prodi IAT, mengajak mahasiswa memahami sejarah dan visi akademik prodi yang berakar kuat pada tradisi pesantren dan studi naskah tafsir berwawasan keindonesiaan, dengan mengenalkan naskah-naskah tafsir dan keilmuannya, khususnya bagi pemula agar bisa membaca secara bertahap dari pemula, menengah, dan mahir. Menurutnya, menjadi mahasiswa tafsir bukan sekadar menempuh studi, tetapi juga mengemban amanah intelektual untuk menjaga otentisitas wahyu. “Belajar tafsir berarti menelusuri jejak wahyu dengan akal dan hati. Mahasiswa IAT tidak hanya menafsirkan teks, tetapi juga menghadirkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan berbangsa,” ujarnya.
Sesi berikutnya diisi Amalia Herlina, S.IIP., M.MT., Kepala UPT Perpustakaan UNUJA, yang memberikan pembekalan kepustakaan kepada mahasiswa baru. Ia menjelaskan secara rinci tata cara penggunaan fasilitas perpustakaan, mulai dari jam layanan peminjaman buku, tata letak dan penempatan koleksi, batas waktu peminjaman, hingga ketentuan pengembalian. Amelia juga memperkenalkan berbagai fasilitas yang tersedia di perpustakaan, seperti komputer untuk penelusuran literatur digital, akses repository akademik UNUJA, dan ruang baca yang nyaman bagi mahasiswa. “Perpustakaan adalah jantung universitas. Mahasiswa tafsir harus terbiasa membaca, mencari referensi, dan memanfaatkan fasilitas yang kami sediakan agar proses belajar semakin bermakna,” katanya.
Selanjutnya, Hoiruddin, Ketua Wilayah FKMTHI Jawa Timur, memperkenalkan organisasi mahasiswa tafsir sebagai ruang kolaborasi dan jejaring ilmiah lintas kampus. Ia menegaskan pentingnya mahasiswa untuk aktif berjejaring, berdiskusi, dan memperluas pandangan tafsir dalam berbagai konteks keilmuan. “FKMTHI menjadi ruang silaturahmi ilmiah. Melalui forum ini, mahasiswa tafsir dapat saling belajar dan memperluas wawasan tafsir lintas mazhab,” jelasnya. Antusiasme peserta tampak dari banyaknya pertanyaan kritis yang muncul, mencerminkan semangat intelektual mahasiswa baru yang siap berkontribusi di ranah keilmuan tafsir.
Sesi terakhir diisi oleh Abd Fatah, M.Ag., alumnus IAT UNUJA, yang menyampaikan materi dengan gaya tenang namun menggugah. Ia menelusuri sejarah perkembangan tafsir dari masa klasik hingga kontemporer, memperkenalkan karya-karya monumental para mufassir, serta menekankan pentingnya kreativitas akademik. “Mahasiswa tafsir harus menjadi penulis, bukan penyalin; pembuat karya, bukan peniru karya,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah. Pesan tersebut menjadi penegasan bahwa tradisi tafsir tidak berhenti pada pembacaan teks, tetapi harus berkembang menjadi produksi pengetahuan yang kontekstual dan progresif.
Sepanjang kegiatan, suasana akademik terasa hidup. Mahasiswa baru menunjukkan partisipasi aktif dalam setiap sesi, sementara panitia dan pemateri menciptakan atmosfer pembelajaran yang hangat dan terbuka. Menurut Muhammad Sholeh, salah satu mahasiswa baru peserta TAFASSIRU, kegiatan ini memberinya dorongan besar untuk menekuni studi tafsir secara serius. “Acara ini membuka wawasan kami tentang dunia tafsir. Saya jadi lebih termotivasi untuk memahami Al-Qur’an secara mendalam dan berkontribusi dalam kegiatan keprodian,” tuturnya. Hal senada disampaikan oleh Ulfa Hamdani Setiawati, mahasiswi baru IAT, yang mengaku semakin bangga menjadi bagian dari keluarga Prodi IAT UNUJA. “Pesan agar kami menjadi penulis produktif dan kritis sangat membekas. Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan agar semangat akademik dan kebersamaan mahasiswa IAT semakin kuat,” ujarnya.
Melalui kegiatan TAFASSIRU 2025 ini, Prodi IAT FAI UNUJA kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi Qur’ani yang berilmu, kritis, dan berakhlak. “Kami berharap mahasiswa baru tidak hanya memahami teks Al-Qur’an, tetapi juga menghadirkan nilai-nilainya dalam masyarakat,” ujar Abd Basid dalam penutupan acara.
Kegiatan pun diakhiri dengan doa dan sesi foto bersama, menandai lahirnya generasi baru calon mufassir muda—mereka yang siap menyalakan cahaya ilmu dari pesantren ke peradaban, dari kampus ke masyarakat-bangsa.
Pewarta: Ainul Islami
Editor: Basid
Dokumentasi: Dwi Nayla N.R.
Dialog Tafsir Feminis: Bedah Buku Dorong Mahasiswa Kritis terhadap Penafsiran Al-Qur'an
Rabu, 15 Oktober 2025
Mahasiswa Baru Prodi PBA Ikuti Ospro dan Matrikulasi: Wujudkan Generasi Cendekia Berkarakter Islami
Kamis, 9 Oktober 2025
Mahasiswi PBA UNUJA Sabet Juara 1 Festival Dai Muda
Jumat, 12 September 2025
Prodi Perbankan Syariah FAI UNUJA Laksanakan Benchmarking Kurikulum Internasional dan PKM Internasional dengan Suku Tengger Bromo
Sabtu, 30 Agustus 2025
Jl. PP Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67291
+628883078899