Probolinggo, 6 Mei 2025 – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sinergi nyata dengan pemerintah daerah. Kali ini, Fakultas Agama Islam (FAI) UNUJA yang dipimpin oleh Dekan Dr. Ahmad Fawaid, M.Th.I bersama Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Dr. Moh. Idil Ghufron, M.E.I., melakukan tindak lanjut kerjasama strategis dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo.

Pertemuan yang berlangsung di kantor DKUPP ini disambut langsung oleh Kepala Dinas, Bapak Taupik Alami, S.Sos, M.Si., didampingi oleh jajaran kepala bidang, yaitu Ary Sulistyowati, S.E., M.AP. (Kabid Perkoperasian), Mehdinsareza Wiriarsa, S.IP., M.A., M.Se. (Kabid Perdagangan), dan Fani Faisal Habibi (Kabid Perindustrian).

Dalam pertemuan ini, DKUPP menyampaikan harapan besar terhadap peran aktif UNUJA, khususnya para akademisi dari program studi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, dan Ekonomi, untuk mendukung berbagai inisiatif daerah. Adapun bentuk kerjasama yang akan dijalankan antara lain: Program One Pesantren One Product (OPOP) dan One Village One Product (OVOP) yang akan didukung penuh oleh tenaga ahli dari UNUJA, Pendampingan intensif terhadap pelaku UMKM, khususnya dalam aspek manajemen keuangan, pemasaran digital, dan sertifikasi halal, Pembentukan dan pendampingan desa binaan berbasis ekonomi syariah dan kewirausahaan sosial, Pengembangan desa tematik berbasis potensi lokal dengan dukungan riset terapan dari dosen UNUJA melalui Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Pendampingan terhadap Koperasi Merah Putih, sebuah program strategis daerah yang akan resmi dilaunching pada bulan Juli mendatang.

Melalui Pusat Bisnis dan Halal Center UNUJA, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, keterlibatan dosen-dosen UNUJA sebagai tenaga ahli dan fasilitator menjadi bukti sinergi antara dunia akademik dan kebijakan publik dalam memajukan sektor koperasi, UMKM, dan industri kreatif berbasis nilai-nilai keislaman.

Dr. Moh. Idil Ghufron menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal Kabupaten Probolinggo melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. “Kami ingin mendorong agar potensi ekonomi pesantren dan desa-desa di wilayah ini dapat tumbuh secara inklusif, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus berlandaskan pada prinsip-prinsip ekonomi Islam,” ujarnya.

Lebih jauh, kerjasama ini tidak hanya menjadi wujud nyata tridarma perguruan tinggi, tetapi juga menjadi strategi konkret dalam mendukung agenda pembangunan daerah dan penguatan ekosistem ekonomi lokal. UNUJA menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang produktif, berkelanjutan, dan berbasis nilai.

Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi model nasional tentang bagaimana kampus, pemerintah, dan masyarakat dapat bersatu dalam mendorong kemajuan ekonomi berbasis potensi lokal dan semangat kemandirian.

<MI.7.red.>