Ketika jarum jam tepat mengarah pada angka 09:45, Kamis/24/Oktober/2024, kurang lebih 75 mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Manajeman Pendidikan Islam (Mpi) memasuki ruangan yang disediakan oleh panitia. Masa keakraban (Makrab) ini diadakan sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa baru terhadap prodi Mpi secara khusus. “acara ini diadakan agar teman-teman mahasiswa baru bisa mengenal lebih dekat tentang prodinya sendiri.” Ucap Zubair Al-Manduri selaku ketua panitia acara.

Meski acara ini sudah diundur dua kali tetapi itu bukan hambatan bagi teman-teman pengurus Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprodi) Mpi agar tetap mengadakan acara ini. Pak. Fathor Rozi M.pd selaku Katua Prodi (Kaprodi) Baru Mpi dalam sambutannya menjelaskan. “Acara ini sebenarnya acara yang tertunda. Acara dibuat oleh panitia di kamis pertama setelah perkuliahan masuk tepatnya 10 Oktober, karena masih ada sesuatu yang tidak jelas, sehingga minggu kedua (17 Oktober) juga tertunda dan alhamdulillah terealisasi di minggu ketiga pada 24 Oktober hari ini.”

Diakhir sambutanya Pak. Ongki sapaan akrabnya, berpesan kepada mahasiswa baru agar tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Beliau berharap mahasiswa sering-sering mampir ke perpustakaan. Karena disana merupakan ladang reverensi dan pengetahuan bagi seluruh mahasiswa.

Tak hanya itu, penekanan untuk lebih aktiv berinteraksi dengan Dosen Wali juga menjadi pesan penting bagi para mahasiswa baru agar tidak kesulitan dalam menjalani masa perkuliaan. Setidaknya pertemuan dengan dosen bisa sesering mungkin minimal 1 bulan sekali agar terjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dan dosen.

“Karena selama ini dosen wali dan adek-adek sekalian hanya bertemu didunia maya. Kapan itu? Awal, pertengahan dan akhir perkuliahan. Kadang-kadang pertengahan perkuliahan ini tidak ada pertemuan.” Pungkasnya.

Tak lupa beliau juga memaparkan Visi prodi Mpi : Menjadi Program Studi yang menghasilkan tenaga kependidikan Unggul dan Berkeadaban dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam Berlandaskan Trilogi dan Pancakesadaran Pesantren Nurul Jadid bagi Pembangunan Masyarakat Indonesia dan Dunia  Tahun 2027.

Dari Visi tersebut, akan tumbuh lulusan-lulusan yang mapan. “yang perlu kalian ketahui bahwa profil lulusan kita ialah tenaga administrasi pendidikan bukan guru pendidik. Itu profil utamanya. Sehingga nantik tenaga administrasi ini, mempunyai kemampuan manjerial yang bagus bertanggung jawab memimpin dalam satu instansi.” Ucapnya.

Setelah sambutan dari Kaprodi usai, acara Makrab  Himaprodi Mpi dilanjutkan dengan seminar kepemimpinan dengan mengusung tema : “Quo Vadis Pemimpin Bangsa”. Tema ini diangkat selain memang Mpi merupakan prodi yang berfokus pada kepemimpinan, juga karena negara kita Indonesia pada hari Minggu tanggal 20, Oktober, 2024 telah melantik Prabowo Subianto sebagai Presiden baru dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

Tentu tema ini penting untuk dibahas, karena pergantian pemimpin bangsa ini memiliki Visi dan Misi yang berbeda. Tetapi selama berasas Pancasila tentu hal itu akan sama dalam tujuannya. Bpk. Ahmad Sahida P.hD selaku pemateri tunggal pada acara ini mempertegas. “bagi saya sendiri siapapun yang menjadi Presiden dan apapun Visi dan Misinya itu tetap sama, selagi berasas Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Negara, dan Bhineka Tunggal Ika.”

Saat seminar berlangsung para mahasiswa baru sangat antusias menyimak penjelasan dari Pak Sahida. Hal ini bisa dibuktikan dengan dialog interaktiv antara para mahasiswa dan pemateri diakhir seminar. Pak Sahida berpesan “kalian harus dari sejak dini untuk belajar menjadi pribadi yang berintegritas. Karena hal itu merupakan salah satu yang wajib dimiliki oleh para pemimpin.”

penulis : Muhammad A'lal Hikam

editor : Sulaiman