Petualangan Mahasiswa Unuja di Desa Gunung Tugel: Menyusuri Kearifan Lokal Kuliah Kerja Nyata-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-MBKM)

Jumat, 16 Agustus 2024

Diakses: 726

Bagikan:

Desa Gunung Tugel, Kecamatan bantaran, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu titik dari delapan tempat yang menjadi sasaran Kuliah Kerja Nyata-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-MBKM) Universitas Nurul Jadid (Unuja). “tempat yang menarik dan menantang bagi kami, pasalnya tempat ini masih lekat dengan kearifan lokal.” Ujar |Syahrul Fajar salah satu mahasiswa aktiv Unuja.

Mahasiswa yang ditempatkan di desa ini berjumlah delapan mahasiswa. tuju dari Fakultas Agama Islam (Fai), dan satu dari Fakultas Teknik. Awalnya kami berkumpul di Kantor Kecamatan Bantaran sebelum pelepasan menuju desa masing-masing. Selesai pelepasan kami dijemput oleh kerabat desa Gunung Tugel untuk diantarkan ke posko penginapan.

Menariknya, sebelum kami sampai di tempat yang dituju, kami sempat tersesat. “untung kita tidak lanjut lebih ke atas gunung lagi, kalau tidak, kita bisa bermalam di tengah hutan.” Tutur Syadad Ibrahim sambil tertawa lepas di puncak Gunung Tugel. Sesampainya di posko, kami disambut dengan hangat oleh tuan rumah dan kamipun istirahat sejenak untuk mengembalikan tenaga setelah melalui lika-liku panjanganya jalan.

Sore harinya, kami bersenda gurau dengan salah satu keluarga di posko. “masih lajang semua ya? Kalau disini seusia kalian itu sudah pada nikah semua, bahkan istrinya ada yang baru lulus dari Sekolah Dasar (SD).” Gurau Pak Mursid. Kami pun kaget dengan pertanyaan itu. Pandangan primitf yang begitu lekat masih Lestari di desa ini.

Tatkala matahari sudah bersebunyi di balik bulan, kami dipandu oleh mas Aziz bersilaturrahmi ke kediaman Kepala Desa (Kades). Sesampainya di sana kami disambut langsung oleh pak Asen selaku kepala desa Gunung Tugel, ia sempat keheran karena tidak ada satu orangpun putri dalam kelompok kami. “dulu yang KKN kesini itu putra putri, kalau tidak salah dari Universitas Surabaya (Unesa), tapi sekarang putra semua.” Ucapnya.

Berselang tiga puluh menit kami berbincang-bincang perihal keadaan desa dari budaya, pertanian hingga pendidikan. Merasa cukup kamipun beralih pembahasan, mulai dari  program kerja yang akan kami laksanakan pada KKN kali ini. Dalam pembahasan tersebut, beberapa hal mendasar yang perlu kita kerjakan, mulai dari mengajar, tahlilan, bersih-bersih dan sebagainya.

Namun disisi kita melaksanakan proram harian tersebut, kita juga dianjurkan untuk mengikuti setiap acara yang diagendakan oleh kecamatan maupun desa, sebagai bentuk memeriahkan perigatan HUT Republik Indonesia yang ke-79.

Diantaranya, dua hari mendatang, tepatnya Sabtu/17/Agustus 2024 akan digelar upacara yang akan dihadiri oleh seluruh desa yang ada di kecamatan Bantaran, bertempat di lapangan Bantaran, 19-21 lomba panduan suara se Kabupaten Probolinggo, tanggal 26 karnaval Tingkat Kecamatan yang akan dilanjutkan dengan diadakannya bazar Usaha Micro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta lomba karaoke, dan ditutup dengan karnval tingkat Kabupaten (pewakilan) pada tanggal 31 bulan ini.

Pada acara bazar UMKM, kami diharapkan untuk ikut serta, sebagai bentuk memperkenalkan makanan khas desa Gunung Tugel, “kami harap kalian bisa membantu kami nantik dalam serangkaian acara agustusan, terutama pada acara UMKM, kalian bisa membuat makanan atau minuman munggunakan ciri khas desa seperti, |komak dan tebu.” Ucap mas Aziz.

Penulis : Muhammad A'lal Hikam

Editor : Ferdiansyah

 

Jl. PP Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67291

+628883078899
fai@unuja.ac.id
2023 UNIVERSITAS NURUL JADID