Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), merupakan salah satu organisasi internal Kampus yang berada di bawah koordinasi Ketua Prodi (Kaprodi).
Himaprodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) merupakan satu diantara 9 prodi yang ada di Fakultas Agama Islam (FAI) UNUJA. Keberadaan Himaprodi ini dimaksudkan untuk mewadahi bakat dan minat seluruh mahasiswa bidang keprodian, yaitu kompetensi bahasa Arab.
Program kerja himaprodi PBA terdiri dari kajian mingguan yang berciri khas penggunaan bahasa Arab, seperti; Qiroah, Taqdimul Qissah (bercerita), Mujadalah (debat) dan Qiroatul Kutub (membaca kitab).
Proker tersebut bersifat fleksibel dan dinamis, artinya bisa mengupayakan program lain yang mendukung proker yang ada, walaupun tidak terkait langsung dengan keprodian PBA. “…kegiatan diluar Prodi juga ada. Seperti, pelatihan Jurnalistik dan Administrasi,” terang Muhammad Aufa Imami, selaku Ketua Himaprodi PBA Putra.
Menurut Aufa Imami, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan tiap bulan sekali. Selain itu, tradisi ‘hafalan Mufradad’ juga ditingkatkan. “Ini ciri khas kita, kalau tidak punya dasar seperti Mufradad dan Qowaid, sangat sulit bagi mahasiswa bahasa Arab,” jelas Aufa yang sudah semester 4 ini.
Proker tahunan himprodi PBA seperti seminar, HUT dan Gebyar Bahasa Arab menjadi prioritas kepengurusan. “sebetulnya ada lagi program tahunan, yaitu hari bahasa Arab se-dunia, mumpung sekarang ada kesempatan,” ucapnya.
Pelaksanaan kegiatan Hari Bahasa Arab se-Dunia, diperingati setiap tanggal 18 Desember.
Aufa menuturkan bahwa event ini akan dipersiapkan dengan baikm dengan pelbagai acara meriah, seperti lomba pidato, debat bahasa Arab (mujadalah), dan lainnya.
Sementara, ketua Himaprodi PBA Putri, Nur Diana Fatimatus Zahro, menyatakan bahwa prodinya semangat untuk membuat program kerja, namun ada beberapa kendala. “Sayangnya, kami tidak bisa melaksanakan kegiatan, sebelum (kepengurusan) dilantik. Ini arahan dari DPM,” tegas Nur Diana.
Karenanya, pelantikan himaprodi sangat dinantikan oleh semua pengurus. Agar himparodi bisa bergerak lagi lebih optimal, sesuai harapan bapak Dekan FAI.
Kegiatan himaprodi sebelum adanya pelantikan tetap berjalan, tapi tidak optimal. Mereka, bahkan harus bergotongroyong memenuhi keuangan organisasi, karena sebelum pelantikan mereka belum bisa mengajukan alokasi dana. “Terpaksa, harus menggunakan dana kepengurusan pribadi,” ungkap Diana, mahasiswi lulusan MAN Probolinggo ini.
Ketua Himaprodi Putra, Aufa, berharap mendapatkan dukungan penuh dari ketua prodi dan ataupun para dosen dalam mengembangkan bakat, minat dan kompetensi mahasiswa. “Supaya, Slogan Unggul, Berinovasi dan Berkeadaban itu dapat direalisasikan,” pungkas mahasiswa kelahiran Probolinggo ini. (am,ys,smf,fh,mza,m.ah).
